Selasa, 31 Mei 2011

Pasar Modal

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada makalah sebelumnya telah dibahas tentang sumber pendanaan atau pasar uang. Pada makalah ini akan membahas aplikasi konsep tersebut untuk menilai harga sauatu asset, khususnya surat berharga. Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut. Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai cukup sama, yaitu present value aliran kas dimasa mendatang. Pembahasan ini dimulai dengan membicarakan penilaian obligasi, diteruskan sampai kepenilaian saham dan saham preferen, dan diakhiri dengan pembicaraan aplikasi konsep penilaian untuk menilai perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi pasar modal?
2. Apa saja jenis-jenis surat berharga?
3. Apa saja metode penilaian surat berharga?






II. PEMBAHASAN
A. Definisi dan Instrumen Pasar Modal
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi (perusahaan). Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES.
Instrument pasar modal adalah instrument yang mempunyai jangka waktu yang lebih dari satu tahun. Beberapa contoh instrument keuangan tersebut adalah obligasi, saham, preferen dan saham biasa. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi biasanya menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangfka waktu. Perjanjian lain bisa disebut, misal adanya jaminan atau tidak. Jangka waktu obligasi bisa mencapai 10 tahun, bahkan ada yang sampai 90 tahun (di luar negeri) bahkan ada yang tidak mempunyai jatuh tempo (consol).
Saham dimasukkan ke dalam instrument pasar modal, karena saham akan selalu ada jika perusahaan yang mengeluarkan saham masih ada. Saham tersebutmungkin berpindah kepemilikan dari satu investor ke investor lainnya. Tetapi saham tersebut masih tetap ada. Saham preferen menggabungkan karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen merupakan saham (yang berarti kepemilikan), tetapi membayar dividen yang relative tetap (seperti bunga obligasi). Di samping ketiga jenis sekuritas tersebut, masih ada jenis-jenis lain, seperti waran, konvertibel, dan lainnya.
B. Jenis-Jenis Surat Berharga
1. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau Negara. Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relative pendek seperti satu tahun, danada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut :
1. Nilai nominal (par value)
Nilai nominal adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.
2. Kupon tingkat bunga
Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam presentase berdasarkan nilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
3. Jatuh tempo
Jangka waktu atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan dalam satuan tahun Pada saat jatuh tempo, penerbit obligasi mempunyai kewajiban untuk melunasi pemegang obligasi sebesar nilai nominalnya.
2. Saham preferen
Saham preferen (preferen stock) adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian dividen dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
Saham preferen ini biasanya memberikan dividen yang tetap setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada umumnya saham preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpeturity).
Rate of return dari saham ini dapat ditentukan denga rumus sebagai berikut:
dividen per lembar saham preferen
Rate of return = harga pasar
contoh:
 suatu saham preferen mempuyai haraga nominal Rp 1.000,00 dan membaarkan dividen tahunan sebesar Rp 50,00 dengan harga pasar Rp 750,00. Berapa besarnya rate of return dari saham preferen tersebut?
Besarnya rate of return dari saham prefeeren tersebut adalah =
= 6,67%
3. Saham biasa
Saham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen, jika dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga didasarkan atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham dimasa mendatang. Karena pemegang saham akan menerima dividen dan capital gain (loss), maka aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah dividen dan capital gain. Capital gain (loss) adalah selisih antara harga jual dengan harga beli.
C. Metode Penilaian Surat Berharga
1. Metode Penilaian Obligasi
a) Penilaian Obligasi Berdasarkan Kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai presaent value dari aliran kas yang akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi. Misalkan suatu obligasi mempunyai nilai nominal sebesar Rp 1 juta, dengan kupon bunga sebesar 20%, dibayarkan setiap tahun, jangka waktu 10 tahun. Misalkan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi tersebut adalah 20%. Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Harga = +

Pada contoh diatas, pembayaran bunga setiap tahun adalah 20% x Rp 1 juta = Rp 200.000. sedangkan nilai nominal adalah Rp 1 juta. Dengan demikian harga obligasi tersebut adalah :
Harga = + …………….. + +
Harga = [ PVIFA (20%, 10) X Rp 200.00,00] + [PVIF (20%,10) X Rp 1 juta]
= (4,1294 X Rp 200.000,00) + (0,1615 x Rp 1 juta)
= 838.480 + 161.500
= 999.980
= Rp 1 juta (pembulatan karena ada selisih desimal)

b) Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC), dan Yield
YTM adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi tersebut dipegang sampai jatuh tempo (mature). Misalkan kita ditawari obligasi dengan karakteristik kupon bunga 20%, nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu 10 tahun. Harga penawaran adalah Rp 900.000,00. Kemudian kita berniat memegang obligasi tersebut samapi jatuh tempo. Berapa tingkat keuntungan atau YTM investasi pada obligasi tesebut?
Aliran kas pada persoalan diatas bisa dilihat sebagai berikut ini.
900 ribu = + ………….. + +
jika kita menerima tawaran tersebut, kita akan mengeluarkan kas sebesar Rp 900.000,00 pada awal periode, kemudian kita akan menerima kas masuk sebesar Rp 200.000,00, setiap tahun selama 10 tahun. Pada tahun kesepuluh, kita akan menerima juga pokok pinjaman (nilai nominal) sebesar Rp 1 juta. YTM merupakan yang menyamakan sisi kiri dengan sisi kanan dalam persamaan diatas. Dengan menggunakan Excel (fungsi IRR), kita bisa memperoleh YTM sebesar 22,6% dengan kata lain, meskipun kupon bunga adalah 20%, tetapi tingkat keuntungan efektif adalah 22,6% (lebih besar). Hal ini terjadi karena kita membayar Rp 990 ribu, lebih rendah dari nilai nominalnya.
Jika kita ingin menghitung YTM secara manual, missal menggunakan table, kita harus melakukan coba-coba (trial and error). Kita akan memasang tingkat diskonto, sedemikian rupa sampai akhirnya ditemukan tingkat diskonto yang menyamakan sisi kiri dengan sisi kanan. Sebagai contoh, kita mulai dengan tingkat diskonto 22%. Dengan tingkat diskonto 22%, PV aliran kas sisi kanan adalah :
PV = [200 ribu / (1+0,22)1] + … + [200 ribu / (1+0,22)10] + [1 juta / (1 + 0,22)10]
= 921536,3
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan sisi kiri (900 ribu). Karena itu pembaginya harus diperbesar, agar present value yang diperoleh menjadi semakin kecil. Misalkan tingkat diskonto kita naikkan menjadi 23%, maka PV aliran kas sisi kanan menjadi :
PV = [200 ribu / (1+0,23)1] + … + [200 ribu / (1+0,23)10] + [1 juta / (1 + 0,23)10]
= 886.021,9
c) Obligasi Dengan Tingkat Bunga Setiap Semester
Beberapa atau kebanyakan obligasi membayar bunga saetiap tahun, tetapi beberapa kali setiap tahun. Biasanya obligasi membayar bunga setiap semester (setengah tahun). Perhitungan harga obligasi dengan bunga setiap semester pada dasarnya sama, tetapi ada beberapa penyesuaian :
1) Kupon bunga dibagi dua (karena bunga dibayar setiap semester)
2) Jangka waktu obligasi dibagi dua
3) Tingkat diskonto juga dibagi dua.
Berikut ini formula yang dipakai untuk menghitung obligasi dengan karakteristik seperti disebutkan diatas:
Harga = +
Kembali kecontoh diatas, yaitu obligasi dengan nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu 10 tahun, kupon bunga 20% dan dibayar setiap semester. Berapa harga obligasi tersebut? Kupon bunga yang dibayarkan adalah Rp 200.000,00 pertahun, atau Rp 100.000,00 per semester. Jangka waktu obligasi menjadi 2 x 10 = 20. Misalkan tingkat diskonto (kd) adalah 20%, maka nilai obligasi adalah,
PV = [100 ribu / (1+0,1)1] + … + [100 ribu / (1+0,1)20] + [1 juta / (1+0,1)20]
= 1.000.000
Jika tingkat diskonto menjadi 25% pada tahun berikutnya, nilai obligasi adalah:x

PV = [100 ribu / (1+0,125)1] + … + [100 ribu / (1+0,125)18] + [1 juta / (1+0,1)18]
= 824.004,1
d) Resiko tingkat bunga
Tingkat bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak factor. Sebagai contoh, jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga cenderung akan meningkat. Jika seseorang investor memebeli obligasi dengan tingkat bunga tetap (misal 20%) selama sepuluh tahun, maka ia akan menerima 20% selama sepuluh tahun. Jika tingkat bunga meningkat menjadi 30% pertahun, investor tersebut akan mengalami kerugian (karena Cuma memperoleh 20%), dan sebaliknya. Hal yang sebalikya akan terjadi dengan perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebuts (perusahaan tersebut menglami keuntungan). Dengan kata lain investor tersebut mengalami resiko penginvestasian kembali (reinvestment risk).
e) Jangka waktu obligasi
Eksposur terhadap risiko tingkat bunga tersebut tergantung dri beberapa factor. Salah satu factor adalah jangka waktu obligasi. Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang, ceteris paribus, mempunyai eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek. Sebagai contoh, missal ada dua obligasi yang sama-sama mempunyai kupon bunga sebesar 20% dengan nominal Rp 1 juta. Obligasi pertama (A) mempunyai jangka waktu lima tahun, sedangkan Obligasi kedua (B) mempunyai jangka waktu duapuluh tahun. Misalkan tahun berikutnya tigkat bunga berubah menjadi 25%, 235, 20% (tetap), 18%, dan 15%. Table berikut ini menyajikan nilai kedua obligasi tingkat diskonto yang berubah.
Table 2. Harga obligasi jangka panjang dan pendek untuk tingkat buga yang berbeda

Tingkat diskonto Obligasi A Obligasi B
25%
23%
20%
18%
15% 881.920
926.552
1.000.000
1.053.801
1.142.749 802.306
871.642
1.000.000
1.107.055
1.312.967

f) Obligasi tanpa bunga dan obligasi dengan kupon bunga
Obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo. Obligasi tersebut dinamakan juga sebagai zero coupon bond atau zeroes. Obligasi tersebut berbeda dengan obligasi biasa (yang dengan bunga), karena obligasi biasa membayarkan bunga setiap periode tertentu (missal tahun), sampai jatuh tempo. Formula untuk menghitung harga obligasi tanpa kupon adalah sebagai berikut.

Harga = Nilai Nominal / (1 + r)n
Dimana r = tingkat bunga
n = periode

sebagai contoh, missal PT A mengeluarkan obligasi tanpa bunga dengan nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu 5 tahun. Jika tingkat diskonto yang relevan (kd) adalah 20%, maka harga obligasi tersebut dihitung sebagai berikut ini.
PV = 1 juta / (1 + 0,2)5 = Rp 401.878,00
Obligasi tersebut mempunyai harga Rp 401.878,00. Tingkat bunga yang akan diperoleh oleh pemegang obligasi jika obligasi tanpa bung tersebut dipegang sampai jatuh tempo adalah 20%.
2. Metode Penilaian Saham
a. Penilaian saham yang dipegang satu periode
Dengan rumus:
Po = PV = +
dimana P0 = PV = Harga Saham Yang Pantas
D1 = dividen yang akan dibayarkan satu tahun mendatang
P1 = harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang disayaratkan untuk saham tersebut

Untuk contoh diatas, harga saham yang pantas adalah
P0 = [Rp 200 / (1+0,2)1] + [Rp 1.400 / (1+0,2)1]
= Rp 1.334
b. Penilaian saham yang dipegang selamanya
Sering disebut dengan model penilaia deviden (dividend valuation model).
Ada beberapa variasi dalam model tersebut :
i. Model dividen konstan
ii. Model dividend tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
iii. Model dividend dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
3. Metode Penilaian Saham Preferen
Saham preferen mempunyaikarakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen tersebut dibayar tetap berdasrkan persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen. Sebagai contoh, jika saham preferen mempunyai dividen sebesar 10% dengan nilai Rp 1.000,00, maka dividen untuk pemegang saham preferen adalah Rp 100,00 per lembar. Karakteristik semacam itu mempunyai kemiripan dengan obligasi. Tetapi ada perbedaan lain. Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayarkan dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi.
Misalkan saham preferen mempuyai dividen sebesar 20%, dengan nilai nominal Rp 1.000,00 = Rp 200,00. Misalkan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham preferen adalah 15%, berapa harga saham preferen tersebut yang pantas?
Aliran kas pemegang saham preferen bisa digambarkan sebagai berikut ini.
Harga = + + … +
Dividen yang diterima oleh pemegang saham preferen adalah 20% x Rp 1000,00 = Rp 200,00. Diasumsikan dividen tersebut akan dibayar secara regular per tahun, dan saham preferen dipegang selamanya. Harga tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Harga = 200/0,15 = Rp 1.333.333,00
Dengan demikian formula untuk menghitung harga saham preferen adalah :
PV = (D / kp)
Dimana PV = Harga saham preferen
D = dividen saham preferen
Kp = Tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham preferen tersebut.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Yang disebut pasar modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
b. Jenis-jenis surat berharga :
 Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang behutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas dasar persentase tesebut yang tetap.
 Saham preferen (preferen stock) adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian dividend an pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
 Saham biasa, saham merupakan bukti kepemilikan. Sseorang yang mempunyai saham suatu perusahaan berarti dia memeliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividend, jika divedent tersbut dibayarkan.
c. Penilaian Surat Berharga
 Penilaian Obligasi :
1. Penilaian obligasi berdasarkan aliran kas
2. Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC), dan Yield
3. Obigasi dengan tingkat bunga satu semester
4. Risiko tingkat bunga
5. Jangka waktu obligasi
6. Obligaasi tanpa bunga dan obligasi dengan kupon bunga
 Penilaian Saham
1. Penilaian saham yang dipegang satu periode
2. Penilaan saham yang dipegang selamanya
3. Model Dividen konstan
4. Model Diveden tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
5. modelDiveden dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
6. sumber pertumbuhan
 Penilaian Saham Preferen, mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan obligasi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang bisa kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyampaiannyakami mohon maaf yang sebesar besarnya. Kami juga mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Terima kasih.

Daftar Pustaka
http://organisasi.org/pengertian-arti-definisi-pasar-modal-penjelasan-dasar-mengenai- investasi-perdagangan-pasar-modal-indonesia.
Bambang Rianto, 1997, Dasar - dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4, BPFE, Yogyakarta.
Mamduh M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta.

E-Commerce dan Database

NAMA : DONY SANJAYA

E-Commerce Dan Database
A. E-commerce
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non ias m p yang lain seperti halnya ias m pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
JENIS E-COMMERCE
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
1) Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a) Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
b) Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua ias m yang menggunakan standar yang sama.
c) Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d) Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI).
Pendekatan lain yang sekarang cukup ias m dalam standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk tags. Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (Value Added Network). Populernya jaringan ias m p Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP).
2) Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer memiliki bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan ias m produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal adalah Netscape Home http://home.netscape.com, My Yahoo
3) Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Dalam E-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
4) Consumen to consumen(C2C)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
5) Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
6) Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E(business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.
7) Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan(G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan ias m ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di ias m ias m.

8) Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
STANDAR TEKNOLOGI E-COMMERCE
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
1) Electronic Data Interchange (EDI)
Adalah pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan.
2) Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah ias m p yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai ias m e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya.
3) Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan ias m p ias m pe OBI yang telah dibangun.
4) Open Profiling Standard (OPS)
OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
5) Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
6) Secure Electronic Transaction (SET)
Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) ias dijaga. SET juga ias menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak ias disalahgunakan oleh sembarang orang.
SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya ias di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.
7) Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN E-COMMERCE
 Keuntungan
a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas.
b. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM.
 Kerugian
a. Meningkatkan individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
b. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
c. Tidak manusiawi, sering sekali seseorang pergi ke toko & mall tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu
d. Penanaman modal Tinggi.
E-Comerce di Indonesia
Sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan ias m pe layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com di Indonesia. Padahal, untuk membuat ias m e-com, investasi yang dikeluarkan tidak sebesar membangun suatu ias yang sebenarnya. Selain itu, lingkup pemasaran produknya ias jauh lebih luas, karena tidak terbatas pada satu kota tertentu. Selain itu, biaya penyelenggaraan dan promosi pada e-com juga lebih kecil jika dibandingkan dengan ias m ias yang konvensional. Dengan banyak hal yang menguntungkan tersebut, diharapkan di Indonesia akan ada pihak-pihak tertentu yang ias membuat dan mengelola e-commerce, sehingga akan menguntungkan baik penjual maupun pembeli.


B. DATA BASE

Terdapat beberapa alternatif dalam mengorganisasi dan menampilkan hubungan antar data dalam data base. DBMS konvensional mengunakan satu diantara tiga prinsip model database untuk menjaga entitas, atribut, dan hubungan. Ketiga prinsip model database tersebut adalah; hirarki (hierarchical). Jaringan (network), dan relasi (relational).
MODEL DATA HIRARKI
Model ini merupakan salah satu dari model database yang mengorganisasi data dalam struktur pohon. Satu record dibagi dalam segmen-segmen, setiap segmen mempunyai tiga hubungan induk- anak (parent-child). Dalam setiap record elemen data diorganisasi kedalam pengalan-pengalan record yang disebut segmen. Bagi user, setiap record akan tampak seperti bagan organisasi dengan satu level segmen puncak. Yang disebut “root”. Satu segmen yang lebih tinggi dihubungkan secara logis dengan segmen yang lebih bawah dalam hubungan parent-child. Sebuah parent-segmen dapat saja mempunyai lebih dari satu anak, tetapi seorang anak hanya bisa memiliki satu parent.

MODEL DATA JARINGAN (NETWORK)
Model data network adalah salah satu dari model hirarki data. Dan lagi, database dapat di ubah dari hirarki ke network dalam rangka mengoptimalkan prossessing dan kenyamanan pemakai. Disamping itu struktur hirarki mengambarkan satu sampai beberapa hubungan. Struktur jaringan mengambarkan data secara logis dalam beberapa hubungan. Dengan kata lain, dalam data network parent dapat memiliki beberapa anak. Dan satu anak mungkin memiliki lebih dari satu parent.
MODEL HUBUNGAN (RELATION)
Model hubungan data adlah model yang paling mutakhir dari ketiga model yang ada. Model ini sangat tepat untuk mengatasi beberapa ketrerbatasan dari dua model yang lain. Model ini menunjukan bahwa semua data di dalam database adalah sederhana tabel dua dimensi yang disebut (relation). Tabel tampak seperti flat file. Tetapi informasi didalamnya lebih dari satu file dan dapat secara mudah dikeluarkan dan dikombinasi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI KETIGA MODEL
Keunggulan utama dari model database hirarki dan network adalah pemprosesan bisa lebih efisien. Misalnaya, model hirarki adalah sangat cocok untuk sistem pemrosesan pemesanan tiket pesawat terbang, yang harus mengendalikan jutaan struktur permintaan rutin setiap hari, yakni informasi pemesanan. Hirarki dan network mempunyai beberapa kelemahan. Semua pola akses, directory, indikator harus ditentukan didepan. Keduanya tidak mudah diubah tanpa merubah program pokok. Dengan demikian desain ini mempunyai fleksibilitas yang rendah.
Sistem hirarki dari jaringan adalah programming insentive, memkan banyak waktu, sulit untuk di instal, dan sulit diperbaiki saat terjadi kesalan. Kedua program ini tidak dapat mendukung kebutuhan ad-hoc,karena mengunakan bahasa yang menyerupai bahasa nggris.
Kekuatan relational database manajemn sistem adalah memilik fleksibilitas terutama “ad-hoc queries”, kekuatan untuk mengkombinasikan informasi dari beberapa sumber, desain dan perawatannya sederhana, dan kemamapuan untuk menambah data dan record baru tanpa menganggu program dan aplikasi yang ada. Namun kelemahannya adalah secara relatif mempunyai efisien prosessing yang rendah. Sistem ini lebih lambat, karena memerlukan beberpa akses dari data yang disimpan dari disk untuk memnampilkan perintah memilih, join, dan projek. Memilih satu bagian dari berjuta-juta, dalam satu record pada satu saat tentunya akan memakan waktu yang banyak.
MEMBUAT DATABASE
Untuk membuat database diperlukan desain konsep dan fisik, desain konsep dari database adalah database dengan model abstrak dari perspektif bisnis. Desain fisik menunjukan bagaimanan database senyatanya disusun dalam alat simpan berakses langsung. Desain fisik database ditampilkan oleh spesialis database , sedangkan desain logik memerlukan diskripsi detail tentang informasi bisnis yang diperlukan oleh end-user. Idealnya desain database menjadi bagian dari usaha-usaha perncanaan dat organisasi secara keseluruhan.

PERSYARATAN MANAJEMEN UNTUK SISTEM DATABASE
banyak sekali persyaratan untuk mengembangkan sistem database dari pada sekedar pemilihan medel logikat database, database adalah menyangkut disiplin organisasi, metode, dari pada tools atau teknologi. Untuk itu sistem pemgembangan informasi mensyaratkan adanya perubahan organisasi dan konsepnya.
Tanpa dukungan dan pengertian manajemen, upaya-upaya membangun database akan gagal. Elemen-elemen penting dalam database adalah (1) administrasi data dan pemodelan metodelogi (2) perencanaan data (3) database tekniologi dan manajemen (4) users.

KESENIAN WAYANG SEBAGAI MEDIA DAKWAH (PENDEKETAN TRADISIONAL) ISLAM DI JAWA

KESENIAN WAYANG SEBAGAI MEDIA DAKWAH (PENDEKETAN TRADISIONAL) ISLAM DI JAWA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mid Semester
Mata kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen pengampu : Taufiqur Rahman Kurniawan









Disusun Oleh
Umi Salamah (209 135)
DONY SANJAYA (209141)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI SYARI’AH / EI
2011

KESENIAN WAYANG SEBAGAI MEDIA DAKWAH (PENDEKETAN TRADISIONAL) ISLAM DI JAWA
I. PENDAHULUAN
Islam sudah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan.Studi keislaman pun semakin berkembang. Islam tidak lagi dipahami hanya dalam pengertian historis dan doktiner, tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Islam tidak hanya terdiri dari rangkaian petunjuk formal tentang bagaimana seorang individu harus memaknai kehidupannya. Islam telah menjadi sebuah sistem budaya, peradaban, komunitas politik, ekonomi dan bagian sah dari perkembangan dunia. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner.
Secara umum studi islam bertujuan untuk menggali kembali dasar-dasar dan pokok-pokok ajaran Islam sebagaimana yang ada dalam sumber dasarnya yang bersifat hakiki, universal dan dinamis serta eternal, untuk dihadapkan atau dipertemukan dengan budaya dan dunia modern, agar mampu memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
Adapun kedatangan agama Islam ditanah Jawa telah menimbulkan perubahan kebudayaan yang melekat pada masyarakat Jawa. Perubahan yang terjadi bukan semata-mata karena perombakan oleh dunia Islam, akan tetapi karena adanya toleransi dari Islam untuk mengakulturasikan budaya yang telah ada. Sejarah telah mengatakan bahwa akulturasi yang mendorong perkembangan Islam di Jawa adalah Wayang.

II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendekatan tradisional?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap budaya kesenian wayang di jawa?
3. Bagaimana pendekatan tradisional (dakwah) masuk dalam islam?

III. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendekatan Tradisional
Dalam KBBI pendekatan adalah “proses perbuatan, cara mendekati, usaha dalam rangka usaha aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti; metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.” Sedangkan secara terminologi, pendekatan merupakan serangkaian pendapat tentang hakikat belajar dan pengajaran. Jadi, jika dihubungkan dengan studi islam, pendekatan berarti serangkaian pendapat atau asumsi tentang hakikat stidi islam dalam pengajaran agama islam.
Tapi yang dimaksut pendekatan di sini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hubungan ini Jamaluddin Rakhmat mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan menggunakan berbagai paradigma realitas agama yang diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya. Oleh karena itu, tidak ada persoalaan apakah penelitian agama itu, penelitian ilmu sosial, penelitian legalisti, atau penelitian filosofis.
Berbagai pendekatan manusia dalam memahami agama dapat melalui pendekatan paradigma ini. Dengan pendekatan ini semua orang dapat sampai pada agama. Di sini dapat dilihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normalis, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan pendekatan dan kesanggupannya. Oleh karena itu, agama hanya merupakan hidayah Allah dan merupakan suatu kewajiban manusia sebagai fitrah yang diberikan Allah kepadanya.
Tradisional muncul dari konsep tradisi. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat. Didalamnya terkandung metodologi atau cara berfikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang belaku dalam masyarakat. Dengan kata lain setiap tindakan dalam menyelesaikan persoalan berdasarkan tradisi.
Bentuk “tradisional” di kalangan para sarjana lulusan universitas dan perguruan tinggi “klasik” seperti al-Azhar di Mesir, Qarawayn di Maroko, dan Zaitunah di Tunisia adalah bentuk pengetahuan tentang tradisi dengan segala aspeknya, mulai dari tradisi agama, bahasa, hingga sastra, berpegang pada model apa yang pernah di kemukakan sebagai model “pemahaman literal dan tradisionalis atas tradisi” (al-fahm al-turatsi li al-turats). Yakni satu bentuk pemahaman yang merujuk pada pandangan ulama- ulama dan sarjana terdahulu, baik yang diungkapkan dalam bentuk pandangan- pandangan pribadi maupun pandangan- pandangan yang mengutip ulama’ sebelumnya. Ciri umum yang melekat pada pendekatan semacam ini adalah keterlibatannya dalam persoalan- persoalan masa lalu yang dihadapi tradisi, serta bersikap menyerah terhadapnya.
2. Pandangan Islam Terhadap Budaya Kesenian Wayang Sebagai Media Dakwah di Jawa
Dalam prakteknya, dakwah yang dilakukan oleh para pembawa ajaran yaitu dengan upaya mengakulturasikan budaya – budaya yang sudah ada dengan dengan meng-input ajaran-ajaran Islam. Sehingga Islam tidak menghilangkan susunan budaya asli yang sudah melekat pada tatanan masyarakat Jawa, melainkan Islam datang untuk membenahi ajaran-ajaran yang sudah ada. Pernyataan ini akan sesuai jika membaca sedikit sejarah masyarakat Jawa. Adanya budaya masyarakat Jawa yang sudah berhasil di input oleh ajaran Islam diantaranya adalah upacara Selametan yang berkaitan dengan orang mati pada hari ketiga, ketujuh, dan hari keempat puluh yang didalamnya sudah terdapat lafal-lafal Allah dan wirid-wirid Islam lainnya. Padahal kalau ditelusuri budaya ini merupakan warisan kepercayaan animisme. Dengan adanya perpaduan ini, tradisi lama secara otomatis sudah mendapat cap Islam. Demikian pula upacara selamatan akbar yang dilaksanakan oleh Sultan dengan nama gunungan dalam upacara Grebeg Maulud, Grebeg Syawal, dan Grebeg Besar , disamping mendapat cap Islam namun juga memang untuk merayakan hari besar Islam.
Dengan kedatangan agama Islam ditanah Jawa telah menimbulkan perubahan kebudayaan yang melekat pada masyarakat Jawa. Perubahan yang terjadi bukan semata-mata karena perombakan oleh dunia Islam, akan tetapi karena adanya toleransi dari Islam untuk mengakulturasikan budaya yang telah ada. Sejarah telah mengatakan bahwa akulturasi yang mendorong perkembangan Islam di Jawa adalah Wayang.
Kebudayaan Jawa berupa Wayang sudah ada sejak zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka dan merupakan kebudayaan asli Indonesia. Pada mulanya wayang masih berhubungan dengan kepercayaan animisme yang menjadi kepercayaan para leluhur bangsa Indonesia. Sebenaranya Wayang berasal dari kata wayangan yang berarti sumber Ilham dalam menggambar wujud tokoh dan cerita sehingga bisa tergambar dengan jelas dalam batin si penggambar.
Dalam perkembangannya, saat dunia Islam mulai menyentuh pewayangan terjadi perubahan besar diseputar pewayangan. Raden Patah memerintah mengubah beberapa aturan wayang yang segera dilaksanakan oleh para Wali secara gotong royong, wayang Beber karya Prabangkara (zaman Majapahit) segera direka ulang dibuat dari kulit kerbau yang ditipiskan, dibuat menyamping, tangan dipanjangkan, digapit dengan penguat tanduk kerbau. Dan disamping itu, Sunan Bonang menyusun struktur Dramatikanya, Sunan Prawata menambah tokoh raksasa dan kera dan juga menambahakan beberapa sekenario ceritanya. Raden Patah menambahakan tokoh Gajah dan wayang Pramponan. Sunan Kalijaga mengubah sarana pertu njukan yang awalnya dari kayu, kini terdiri dari batang pisang, blencong, kotak wayang, cempala dan gunungan.
Sunan Kudus kebagian tugas men-dalang. ’Suluk’ masih tetap dipertahankan dan ditambah dengan greget saut dan adha-adha, namun disana sini sudah mulai dimasukkan unsur dakwah. Pada masa Sultan Trenggana, bentuk wayang semakin dipermanis lagi. Mata, mulut, dan telinga mulai ditatahkan. Susuhan Ratu Tunggal, pengganti Sultan Trenggana, tidak mau kalah. Dia menciptakan model mata liyepan dan thelengan. Selain wayang Purwa, Sang Ratu juga memunculkan wayang Gedhog, yang hanya digelar dilingkungan dalam keraton saja. Sementara untuk konsumsi rakyat jelata, sunan Bonang menyusun Darmawulan.
Adapun Walisanga dalam mengemban tugas luhur tersebut adalah dalam rangka mengislamkan tanah Jawa, dalam bukunya Poerbosoebroto yang berjudul “Wayang Lambang Ajaran Islam” banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan maksud Walisanga tadi. Oleh Walisanga, wayang diubah menjadi media dakwah Islam. Akidah Islam disiarakan melalui mitologi Hindhu. Hal-hal yang berkaitan dengan dengan dewa (hyang Sang Hyang) yang menjadi sesembahan masyarakat waktu itu, dikait-kaitkan dengan cerita nabi. Mitologi Hindhu berpegang pada dewa sebagai sesembahannya. Karena itu, Walisanga memadukan cerita-cerita silsilah wayang yang diganti dengan silsilah Nabi.
Cerita silsilah wayang digarap dan diurutkan keatas sampai pada nabi Adam. Metode dakwah Walisanga lewat mitologi Hindu, sangat tepat dengan kontek budaya masyarakat Jawa waktu itu (abad 15). Untuk menyiarkan akidah Islam, Walisanga memlilih cara atau metode yang menurut Drs. Ridin Sofyan cs dalam bukunya Islamisasi Jawa disebut ‘de dewanisasi’ cerita (lebih tepatnya de-sakralisasi Dewa / Tuhan Hindu). Cerita yang berhubungan dengan dewa-dewa diubah supaya akidah Islam bisa masuk dalam Hati sanubari masyarakat. Hal ini dilakukan karena adanya dorongan untuk menyebarkan Islam di jawa secara halus dan tidak terkesan memaksa.
Perkembangan yang terjadi sampai sekarang ini masih tersisa bahwa perjuangan para Walisanga telah mengilhami ketolerensian agama Islam dengan budaya setempat. Dengan dasar misi dakwah yang berdasarkan
ادع الى سبيل ربك بالحكمة والموعظةالحسنة وجادلهم بالتى هي احسن



3. Strategi Dan Metode Pendekatan Tradisional (Dakwah)
Hakikat strategi adalah tata cara dan usaha-usaha untuk menguasai dan mendayagunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian strategi pendekatan tradisional berupa dakwah yang dilakukan oleh walisongo itu bisa diartikan menjadi segala cara yang ditempuh oleh para wali untuk mengajak manusia ke jalan Allah dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki.
Adapun hasil sukses yang diperoleh Walisongo dalam menyebarkan dakwah islam di tanah Jawa itu tidak bisa lepas dari metode dakwah yang dipakai kala itu. Dalam Al-Qur’an Allah SWT memberikan tuntunan dakwah yang baik baik dan benar. Selaras dengan itu Rasulullah SAW telah pula memberikan contoh teladan bagaimana cara melaksanakan tuntunan tersebut dalam arena praktis. Cara-cara dakwah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, ialah dengan cara member pidato dalam kelompok-kelompok, di pasar-pasar, mengunjungi rumah-rumah, memerintahkan sahabat-sahabatnya berhijrah, mengirim utusan dalam delegasi, menyurati raja-raja atau amir, atau dengan usaha-usaha lainnya.
Dalam ceramahnya, KH Ahmad Taufiq Alimuddin menyampaikan bahwa dahulu para ulama’/walisongo memang memiliki peran yang sangat besar dalam mengislamkan masyarakat terutama di Jawa.
Masyarakat dimasa itu sebagian besar telah memeluk agama Hindu dengan berbagai ragam budaya dan tradisinya. Oleh para ulama secara bertahap budaya tersebut dan dikembangkan, untuk kemudian dimasuki dan diganti dengan nilai-nilai ajaran Islam. Walisongo tidak langsung menentang kebiasaan-kebiasaan yang sejak lama telah menjadi keyakinan masyarakat.

Adapun diantara model dakwah Islam yang ditempuh adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh Sunan Kalijaga, yakni dengan mengembangkan kebudayaan seperti melalui gamelan, sekatenan, dan wayang.
Parawali melihat wayang bisa menjadi media penyebaran Islam yang sangat bagus, ada banyak sisipan-sisipan dalam cerita dan pemaknaan wayang yang berisi ajaran-ajaran dan pesan moral Islam. Sehingga wayang tak hanya jadi tontonan saja, tetapi juga menjadi tuntunan.
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarakan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya pendekatan merupakn cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Sedangkan tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat, yang didalamnya terkandung metodologi atau cara berfikir dan bertindak yang mana selalu berpegang teguh atau berpedoman pada nilai dan norma yang belaku dalam masyarakat.
Adapun akulturasi budaya masyarakat Jawa dengan ajaran Islam telah menghasilkan terobosan jalan baru untuk menyesuaikan ajaran Islam dengan keadaan geografis dan sosiologis yang ada.
Sementara itu, pandangan Islam terhadap budaya Wayang adalah salah satu budaya pemula yang mampu diakulturasikan sehingga mampu memasukkan Islam ditanah Jawa. Dan juga dengan adanya akulturasi budaya tersebut generasi sekarang ini diharapkan agar mampu mengambil I’tibar dari perjuangan para ulama terdahulu dalam penyampaian misi dakwah islaminya.
Adapun hasil sukses yang diperoleh Walisongo dalam menyebarkan dakwah islam di tanah Jawa itu tidak bisa lepas dari metode dakwah yang dipakai kala itu.Yang mana di dalam Al-Qur’an Allah SWT telah memberikan tuntunan dakwah yang baik-baik dan benar.
b. Penutup
Demikianlah makalah yang bisa kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyampaiannyakami mohon maaf yang sebesar besarnya. Kami juga mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad dan Alimin, Etika & Perlindungan konsumen dalam ekonomi uslam, BPFE, Yogyakarta, 2004.
Abed Al Jabiri Muhammad, Post Tradisionalisme Islam, LKiS Yogyakarta, Yogyakarta, 2000, Hlm 9-10
http://www.google.co.id/#q=pendekatan+tradisional+dalam+metodologi+studi +islam.html
http://www.stainpurwokerto.ac.id/viewpublikasi.php?kategori=1&id=80
http://www.artikata.com/arti-354966-tradisional.html
http://indrisetia.blogspot.com/2011/01/kebudayaan-wayang-dalam-pandangan-islam.html
Ridin Sofwan dkk, Islamisasi di Jawa, Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2000.

Mekanisme Pasar Islami

MEKANISME PASAR ISLAMI
MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Perkuliahan
Mata Kuliah: Ekonomi Mikro Islami
Dosen Pengampu: Anita Rahmawaty M. Ag.










Disusun oleh :
Doni sanjaya (209140)
Uswatun khasanah (209141)
Aksinul huda (209142)
Muslichatun (209143)
Coco nonoise J.J (209145)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI SYARIAH / EI
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem ekonomi yang ada pada saat ini tidak dapat dipungkiri telah mampu membawa kehidupan masyarakat ke tingkat kecukupan material yang belum pernah dibayangkan pada masa-masa sebelumnya. Sukses, yang tercemin dari taraf kehidupan material masyarakat di Negara maju, merupakan contoh keberhaasilan dari system ekonmi yang berlaku pada saat ini. Walaupun demikian, sukses tersebut bukan dicapai tanpa masalah. Sukses tersebut dicapai dengan mengorbankan unsur-unsur lain dalam indicator kemakmuran yang ada. Unsur-unsur tersebut misalnya adalah hancurnya kehidupan moral, sendi kehidupan masyarakat, dan keluarga.
Berdasarkan berbagai masalah diatas beberapa pemikiran untuk mengembangkan system ekonomi yang memperbaiki jalannya roda perekonomian. Salah satu pemikiran tersebut adalah untuk mencoba untuk membangun system ekonomi islam, suatu system ekonmi yang dibangun berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits. Sebenarnya system ini sudah pernah dilakukan yaitu pada masa-masa awal islam sampai abad pertengahan. akan tetapi semenjak zaman pencerahan di eropa system yang berlandaskan Al-qur’an dan Al-Hadits tersebut sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan oleh islam seiring dengan kemerosotan dunia islam yang terjadi pada waktu itu.
Disini akan dibahas konsep pasar islami sebagai bagian dari mekanisme pasar dalam system ekonomi islam. Dalam islam, keberadaan mekanisme pasar sudah diakui dan tampak bahwa factor kebijakan berperan untuk menjaga agar distorsi pasar tidak terjadi. Tanpa distorsi maka mekanisme pasar bekerja dengan efisien. Berdasarkan uraian tentang mekanisme pasar akan dicoba untuk menarik beberapa kesimpulan tentang ciri pasar ekonomi. Berdasarkan ciri islami tersebut, lebih lanjut akan dibahas pula berbagai implikasi dari model eknomi islam terhadap pembentukan serta tingkat harga yang terjadi di pasar.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemikiran ilmuwan muslim tentang mekanisme pasar islami?
2. Bagaimana meknisme pasar dalam islam?
3. Bagaimana Intervensi pasar islami?

BAB ll
PEMBAHASAN

1. Mekanisme pasar : pemikiran ilmuwan muslim
Catatan tertulis ulama klasik muslim tentang mekanisme pasar misalnya dapat kita jumpai dalam Kitab Al-Kharaj “ Karya Abu Yusuf (731-798). Kitab Ihya Ulumuddin” karya Imam Al-Ghazaly (1058-1111). Kitab Majmu Fatawa Syakh al-islam dan Kitab al-Hisbah fi al-islam karya Ibn Tamiyah (1263-1328) dan kitab Muqaddimah karya Ibnu Khaldun (1332-1404). Berikut ini sekilas pendapat mereka tantang mekanisme pasar.
a. Abu Yusuf
Abu Yusuf tercatat sebagai ulama terawal yang mulai menyinggung mekanisme pasar. Ia misalnya memperhatikan peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga.
Pemahaman saat itu mengatakan bahwa bila tersedia sedikit barang, maka harga akan mahal dan bila tersedia banyak barang maka harga akan murah. Dengan kata lain, pemahaman pada zaman Abu Yusuf tentang hubungan antara harga dan kuantitas hanya memperhatikan kurva permintaan.
Abu Yusuf membantah pemahaman seperti ini, karena pada kenyataannya persediaan barang sedikit tidak selalu diikuti dengan kenaikan harga. Dan sebaliknya persediaan barang melimpah belum tentu membuat harga akan murah. Abu Yusuf menyatakan, “ kadang-kadang makanan berlimpah tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetapi murah.

b. Al-Ghazaly
Al-Ghazaly sudah menyajikan penjabaran yang rinci tentang peranan aktivitas perdagangan dan timbulnya pasar yang harganya bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran. Bagi. Al- Ghazaly, pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”. Secara rinci ia juga menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar.
Al-Ghazaly tidak menolak kenyataan bahwa labalah yang menjadi motif perdagangan. Dan pada saat lain ia menjabarkan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin keamanan jalur perdagangan demi kelancaran perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.
Walaupun Al-Ghazaly tidak menjelaskan permintaan dan penawaran dalam terminology modern. Beberapa paragraf dalam tulisannya jelas menunjukan bentuk kurva penawaran dan permintaan. Kurva penawaran yang “naik dari kiri bawah ke kanan atas “ dinyatakan olehnya sebagai “jika petani tidak mendapatkan pembeli dan barangnya, ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah” gambaran grafik dari pernyataan al ghozali ini adalah sebagai berikut:










Sementara kurva permintaan yang “turun dari kiri atas ke kanan bawah” dijelasakan olehnya sebagai “harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan” dijelaskan olehnya sebagai “harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.” Secara grafik, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:











c. Ibn taimiyah
Masyarakat pada masa ibn Taimiyah beranggapan bahwa peningkatan harga merupakan akibat dari ketidakadilan dan tindakan melanggar hukum dari pihak penjual atau mungkin sebagai akibat manipulasi pasar. Anggapan ini dibantah oleh Ibn Taimiyah. Dengan tegas beliau mengatakan bahwa harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Beliau menyatakan bahwa naik dan turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang yang terlibat transaksi. Bisa jadi penyebabnya adalah supply yang menurun akibat produksi yang tidak efesien, penurunan jumlah import barang-barang yang diminta atau juga tekanan pasar. Karena itu, jika permintaan terhadap barang meningkat, sedangkan penawaran menurun, harga tersebut akan naik. Begitu pula sebaliknya, kelangkaan dan melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan yang adil atau mungkin juga tindakan yang tidak adil.
d. Ibn Khaldun
Dalam bukunya al muqoddimah, ibnu khaldun menulis secara khusus satu bab berjudul “harga-harga dikota”. Beliau membagi barang menjadi dua jenis yakni barang kebutuhan pokok dan barang pelengkap. Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah banyak (kota besar), pengadaan barang-barang kebutuhan pokok akan mendapatkan prioritas besar dari pada mereka, baik didalam kota itu sendiri maupun didaerah sekitarnya.
Dikota-kota kecil dan sedikitnya penduduk, bahan makanan sedikit dan karena melihat kecilnya kota, orang-orang kawatir kehabisan makanan. Karenanya, mereka mempertahankan dan menyimpan makanan yang telah mereka miliki.
Dalam bahasa ekonomi kontemporer disebut sebagai terjadinya peningkatan disposable income dari penduduk kota-kota naiknya disposable income (kelebihan pendapatan) dapat meningkatkan marginal propensity consume (kecenderungan marjinal untuk mengkonsumsi) terhadap permintaan baru atau peningkatan permintaan terhadap barang-barang mewah. Akibatnya harga mewah akan meningkat pula.

2. Mekanisme Pasar Dalam Islam
Dalam konsep ekonomi islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada suatu tingkat harga.
Keadaan rela sama rela merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yaitu manakala salah satu pihak senang diatas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga, para ahli fiqih merumuskannya sebagai the of the equivalen (harga padan). Konsep harga padan ini mempunyai implikasi penting dalam ilmu ekonomi, yaitu kaedaan pasar yang kompetitif.
Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukian dengan adil. Setiap bentuk usaha yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang. Praktek bisnis yang dilarang antara lain sebagai berikut:
Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk usaha yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang. Praktek bisnis yang dilarang antara lain sebagai berikut :
1. talaqqi rukban yaitu pedagang membeli barang penjual sebelum mereka masuk kota.
2. mengurangi timbangan, karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.
3. menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas barang yang buruk.
4. menukar kurma kering dengan kurma basah karena takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar.
5. menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua kurma kualitas sedang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya.
6. transaksi najasy yaitu si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
7. ikhtikar yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
8. ghaban faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual diatas harga pasar.


3. Intervensi Harga Islami
Dalam rangka melindungi hak pembeli dan penjual, islam membolehkan bahkan mewajibkan pemerintah melakukan intervensi harga bila kenaikan harga disebabkan adanya distorsi terhadap penawaran dan permintaan murni. Khulafaur Rasyidin pun pernah melakukan intervensi harga. Umar Bin Khattab ra ketika mendatangi suatu pasar dan menemukan bahwa Habib bin Abi Balta menjual anggur kering pada harga di bawah harga pasar. Umar ra langsung menegurnya: “naikkan hargamu atau tinggalkan pasar kami”.
Ada beberapa factor yang membolehkan intervensi harga antara lain :
a. intervensi pasar menyangkut kepentingan masyarakat yaitu melindungi penjual dalam profit margin sekaligus melindungi pembeli dalam hal purchasing power.
b. Intervensi harga mecegah terjadinya ikhtikar atau ghaban faa-hisy.
c. Intervensi harga melindungi kepentingan masyarakat lebih luas karena pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil.

Ibn Taimiyah membolehkan intervensi harga dalam keadaan tertentu. Sepintas pendapatnya ini bertentangan dengan sikap Rasulullah yang menolak intervensi harga. Namun sebenarnya Ibn Taimiyah malah menjabarkan hadits Rasulullah tersebut yaitu harga seharusnya terjadi secara rela sama rela pada saat penawaran bertemu permintaan. Bagi Ibn Taimiyah intervensi harga dapat dibedakan menjadi dua, intervensi harga yang zalim dan adil.
a. Intervensi harga yang zalim
Suatu intervensi harga dianggap zalim bila harga maksimum (ceiling price) ditetapkan dibawah harga keseimbangan yang terjadi melalui mekanisme pasar yaitu atas dasar rela sama rela. Secara paralel dapat pula dikatakan bahwa harga minimum yang ditetapkan diatas harga keseimbangan kompetitif adalah zalim.
b. Intervensi harga yang adil
Suatu intervensi harga dianggap adil sepanjang tidak menimbulkan aniaya terhadap penjual maupun pembeli.
Menurut Ibn Taimiyah ada beberapa kondisi yang mengharuskan pemerintah melakukan intervensi harga, yaitu :
1. produsen tidak mau menjual barangnya kecuali pada harga yang lebih tinggi daripada harga umum pasar, padahal konsumen membutuhkan barang tersebut. Dalam keadaan ini pemerintah dapat memaksa produsen untuk menjual barangnya dan menentukan harga (intervensi harga) yang adil.
2. produsen menawarkan barang pada harga yang terlalu tinggi menurut konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen. Dalam keadaan ini pemerintah harus melakukan intervensi harga dengan mendorong konsumen dan produsen melakukan musyawarah untuk menentukan harga yang didahului dengan tindakan investigasi atas demand, supply, biaya produksi lainnya. Selanjutnya pemerintah menetapkan harga tersebut sebagai harga yang berlaku.
3. pemilik jasa, misalnya tenaga kerja, menolak bekerja kecuali pada harga yang lebih tinggi daripada harga pasar yang berlaku (the prevailing market price), padahal masyarakat membutuhkan jasa tersebut. Maka pemerintah dapat menetapkan harga yang wajar (reasonable price) dan memaksa pemilik jasa untuk memberikan jasanya.



BAB lll
PENUTUP

1. kesimpulan
Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk usaha yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang. Praktek bisnis yang dilarang antara lain sebagai berikut :
1. talaqqi rukban yaitu pedagang membeli barang penjual sebelum mereka masuk kota.
2. mengurangi timbangan, karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit.
3. menyembunyikan barang cacat karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas barang yang buruk.
4. menukar kurma kering dengan kurma basah karena takaran kurma basah ketika kering bisa jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar.
5. menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua kurma kualitas sedang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya.
6. transaksi najasy yaitu si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
7. ikhtikar yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
8. ghaban faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual diatas harga pasar.

Tedapat beberapa faktor yang membolehkan intervensi harga antara lain :
1. intervensi pasar menyangkut kepentingan masyarakat yaitu melindungi penjual dalam profit margin sekaligus melindungi pembeli dalam hal purchasing power.
2. Intervensi harga mecegah terjadinya ikhtikar atau ghaban faa-hisy.
3. Intervensi harga melindungi kepentingan masyarakat lebih luas karena pembeli biasanya mewakili masyarakat yang lebih luas, sedangkan penjual mewakili kelompok masyarakat yang lebih kecil.

2. saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, tentunya makalah ini masih banyak kekurangan serta kesalahan-kesalahan baik itu tata cara penulis ataupun pembahasan di dalamnya.
Untuk itu segenap kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian demi tersempurnanya makalah kami berikutnya. Terima aksih.


DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim, 2002, Ekonomi Mikro Islam, HIT Indonesia, Jakarta.
Jusmaliani dkk, 2005, Kebijakan Ekonomu Dalam Islam, Kreasi Wacana, Jogyakarta.

Minggu, 22 Mei 2011

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan harus mengatur arus informasi pemasaran pada manager pemasarannya. Perusahaan mempelajari kebutuhan informasi pemasaran (SIP) untuk memenuhi kebutuhan ini . Begitu juga dengan perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus.
Kita mendefinisiksn sistem informasi pemasaran sebagai berikut:
Suatu sistem informasi pemasaran (SIP) terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, mendistribusiksan informasi yang tepat waktu, akurat, dan dibutuhkan kepada pembuat keputusan pemasaran.
Peranan (SIP) pada perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus adalah untuk memperkirakan kebutuhan informasi manajer, menghasilkan informasi yang dibutuhkan, mendistribusikan informasi tersebut dengan cara yang tepat waktu kepada para manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dihasilkan melalui catatan internal perusahaan, riset pemasaran, dan kegiatan perusahaan.
B. Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus?
2. Bagaimana SIP pada perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus?


BAB II
PEMBAHASAN
1. Profil perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus
Kota Kudus-Jawa Tengah, selain terkenal sebagai pusat industri rokok, juga cukup populer sebagai pusat industri makanan jenang. Salah satunya adalah perusahaan jenang terbesar Mubarokfood Cipta Delicia (MCD). Perusahaan ini didirikan pada 1915 oleh Hj. Alawiyah. Beliau adalah perintis pembuatan makanan dengan bahan baku tepung ketan, gula pasir, gula Jawa dan santan kelapa. Jenis makanan ini di kemudian hari dikenal dengan nama Jenang. Produksi awalnya sekitar 35 kg per hari. Semuanya dijual sendiri di pasar Kudus. Mulanya, memang tanpa merek. Namun, ketika produksi sejenis mulai menjamur di Kudus, tahun 1936 jenang tersebut diberi merek HMR yaitu singkatan dari namanya sendiri H. Mabruri. Mulai tahun itu pula Mabruri mengemas produk jenangnya dengan daun pandan.
Sepeninggal Mabruri pada 1942, kendali MCD dipegang anak tunggalnya. Sochib Mabruri, yang melakukan berbagai pembenahan dan melansir merek baru bernama Sinar Tiga Tiga. Dia juga mengurus izin produksi yang kemudian dikeluarkan pada 9 September 1946. Di tangannya, perusahaan ini menjelma menjadi market leader di industri makanan sejenis yang menjamur di Kudus. Tahun 1960 Sochib mengubah kemasan produknya menjadi kemasan kertas. Tak berhenti sampai di situ. Pada 1975 Sochib memberi aroma buah pada produknya. Dalam hal ini Sochib boleh disebut trend-setter di industri jenang. Sekitar tahun 1978-80 rangkaian produk pun diperbanyak dengan variasi aroma. Kemasannya juga dipermodern dengan menggunakan kardus. Merek yang dilansirnya makin beragam, antara lain Viva aroma durian, Mabrur aroma nangka dan Mubarok aroma moka. Proses produksi lalu dimodernisasi dengan menggunakan mesin. Sochib kemudian melengkapi perusahaannya dengan membentuk armada penjualan, sekaligus memperluas jangkauannya ke luar profinsi.
Tahun 1992 Sochib menyerahkan tongkat estafet perusahaan kepada dua anaknya: H.M. Hilmy sebagai Direktur Utama dan H.M. Mochlas sebagai Direktur Operasional. Di era generasi ketiga inilah sistem manajemen perusahaan dibuat lebih profesional dan modern. Mereka merekrut tenaga-tenaga profesional dan menempatkan dalam struktur organisasi perusahaan. Kakak-beradik ini pula yang memperkenalkan budaya baru di perusahaan. Tradisi uji coba untuk perbaikan kualitas, MCD kemudian dibawa naik kelas. Segmen yang dibidik tidak lagi sembarangan, tapi menengah-atas dengan menghadirkan produknya di supermarket sejak 1995. "Pertama kali kami masuk ke Sarinah Semarang," kenang M. Noordin, Manajer Pemasaran MCD.
Pada saat yang sama, Hilmy dan Mochlas juga mengarahkan perusahaan untuk memperoleh pengakuan manajemen mutu. Upaya ini tak sia-sia. HMR memperoleh sejumlah penghargaan, antara lain, Sertifikat ABIQA dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Pertanian. Bahkan, tahun 2002 HMR berhasil menyabet Sertifikat ISO 9001, ISO 2000 dari Sucofindo International Certification Services. Di bawah kendali kedua putra Sochib ini MCD mulai menerapkan barcode (kode balok) pada kemasan guna memudahkan sistem administrasi buat pemasaran global. Tahun 2002 statusnya pun berubah menjadi Perseroan Terbatas. Tenaga kerja yang diserap HMR mencapai 120 orang dengan penguasaan pangsa pasar sampai 50%. Bahkan saking larisnya produk jenang MCD, kini perusahaan sejenis mulai menjiplak produknya dengan memakai label mubarok.
2. Sistem informasi pemasaran (SIP) perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus
a. Informasi Pemasaran Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus
Pada mulanya informasi kurang diperhatikan oleh perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus. Tetapi seiring berkembangnya zaman kebutuhan informasi pemasaran sangatlah penting untuk mengelola masa depan perusahaan itu sendiri. Karena terdapat 3 kecenderungan :
1. Perubahan pemasaran lokal menjadi pemasaran wilayah, nasional maupun internasional.
2. Beralihnya dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli.
3. Peralihan dari persaingan harga kepersaingan bukan harga.
Dalam penanganan sistem informasi pemasaran di perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus telah tersedia berbagai teknik-teknik informasi baru seperti televisi, film-film mikro, komputer, alat perekam.
Pada umumnya perusahaan dagang beroperasi dengan tingkatan yang rendah dan belum modernisasi informasi. Tetapi pada perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus telah mempunyai bagian riset pasar, peramalan yang bersifat rutin, analisis penjualan, dan departemen pemasaran yang pemeriksaanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Sistem informasi pemasaran pada perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus dikumpulkan dari sumber sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan. Sistem informasi pemasaran dapat dilukiskan yang berada diantara lingkungan dan pejabat pemasaran sebagai berikut:




Lingkungan memberikan bahan-bahan terhadap pemasaran. Lingkungan tersebut dapat berupa :
1. Lingkungan kebudayaan
Jenang atau dodol merupakan jajanan khas Kudus. Yang mana telah dikenal konsumen dari berbagai kota seperti Cirebon, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sampai Bali, Bandar Lampung dan Kalimantan. Pemasarannya menembus mancanegara seperti, Hong Kong dan Malaysia. Sehingga menjadi kebudayaan bagi para konsumennya untuk membeli jenang Mubarok jika berkunjung ke Kudus.
2. Pembeli
Membeli adalah keinginan pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik yang dapat dilihat maupun yang tidak dapat dilihat secara nyata. Begitu juga dengan konsumen jenang Mubarok, selain rasanya yang berfariasi dan harga yang terjangkau para konsumen juga tertarik terhadap kemasannya yang inovatif sehingga para konsumen tertarik untuk membeli. Konsumen dapat membeli diberbagai ritel seperti Supermarket dan Swalayan, maupun cabang-cabangnya dengan pelayanan yang memadai.
3. Teknologi
Berbagai teknologi telah diupayakan dalam sistem informasi pemasaran jenang Mubarok. Promosinya melalui berbagai media massa dan elektronik seperti Koran, majalah, radio, blog, baliho, dan internet. Dengan perkembangan teknologi saat ini, PT Mubarok Kudus juga melayani penjualan secara online.
4. Pesaing
Dalam tahap pemasarnnya perusahaan jenang Mubarok banyak menghadapi kendala, salah satunya adalah ada produk lain yang menggunakan nama vip (huruf kecil) Mubarok, Al Mubarok, Mubarokatin atau Mubarokatun. Meski dengan pendekatan tertentu produk semacam ini dapat dihilangkan, tapi muncul lagi produk lain dengan nama yang mirip lagi. "Karena produk ini menjanjikan keuntungan," ujar Muhammad Hilmy, Direktur Utama PT Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) mengungkapkan penyebab merek dagangnya terus ditiru.
b. Subsistem Informasi Pemasaran Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus
1. Subsistem riset pemasaran
Merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus selalu mencatat pendistribusian barang, nama-nama pelanggan diberbagai kota,sehingga riset pemasaran yang dianalisis selalu up to date.
2. Subsistem informasi pemasaran
Merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis terhadap pesaing. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus selalu mengumpulkan dan menganalisis data para pesaing. Sehingga ketika merk Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus ditiru oleh perusahaan jenang yang lain seperti Al Mubarok, Mubarokatin atau Mubarokatun dapat diketahui oleh Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus.
3. Subsistem pemprosesan transaksi
Merupakan subsistem berupa sistem informasi akuntansi. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus selalu membuat laporan mengenai pesanan, penjualan, inventaris, piutang, utang dan lain-lain. Dengan informasi ini Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dan membandingkan antara nilai prestasi yang nyata dan yang diharapkan.
4. Subsistem produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus mempuyai berbagai variasi rasa seperti Mubarok Rasa Mocca, Cappucino, Mubarok Kombinasi, Rasa Susu, selain itu ada jenang rasa nangka, bahkan rasa durian.
5. Subsistem tempat
Subsistem tempat berguna untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tetap yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus juga menentukan tempat yang tepat untuk memasarkan produknya diberbagai ritel maupun cabang-cabangnya seperti di Swalayan ADA, toko pusat di jalan Sunan Kudus.
6. Subsistem promosi
Berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus melakukan promosi diberbagai media seperti Koran, majalah, radio, baliho dan internet.
7. Subsistem harga
Berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus. Antara lain: Mubarok Rasa Mocca, isi 12 Pcs Rp. 9.000,00, Mubarok Cappucino, isi 24 Pcs Rp. 15.000,00, Mubarok Kombinasi, isi 10 x 3 Pcs Rp. 16.000,00, Mubarok Rasa Susu, isi 24 Pcs Rp. 15.000,00.
8. Subsistem peramalan penjualan
Untuk melakukan peramalan penjualan , Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus mentarget pemasaran selama beberapa waktu dalam periode tertentu. Sehingga dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain berbagai rasa dan kemasan sehingga mampu meramalkan penjualan yang maksimal.




Produk Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus:
MUBAROK Rasa Mocca, isi 12 Pcs Rp. 9.000,-

MUBAROK Cappucino, isi 24 Pcs Rp. 15.000,-

MUBAROK Kombinasi, isi 10x3 Pcs Rp.16.000,-

MUBAROK Rasa Susu, isi 24 Pcs Rp 15.000,-

MUBAROK Rasa Durian, isi 24 Pcs Rp 15.000
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Pemasaran (SIP) Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus sangat diperhatikan dan dikelola dengan baik, sehingga berhasil mendapat brand awareness dan brand loyalty yang kuat dibenak konsumen antara lain: Sertifikat ABIQA dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Pertanian. Bahkan, tahun 2002 Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus berhasil menyabet Sertifikat ISO 9001, ISO 2000 dari Sucofindo International Certification Services.
2. Hambatan bagi Perusahaan Jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus dalam system informasi pemasaran yaitu, salah satunya adalah ada produk lain yang menggunakan nama vip (huruf kecil) Mubarok, Al Mubarok, Mubarokatin atau Mubarokatun.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan system informasi pemasaran yaitu dengan cara mempromosikan melalui media Televisi agar pemasaran lebih luas.
2. Menambah variasi rasa yang lebih kreatif dan inovatif dengan harga yang terjangkau. Sehingga lebih banyak informasi pemasaran dari pihak internal maupun eksternal.
Daftar Pustaka
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/01/geliat-produk-eksotis-dari-daerah.html tanggal 30 April 2011.
McLeod, Hermawan, 1995, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Kotler Philip, Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.
Ningsih Ekawati Rahayu, 2008, Manajemen Pemasaran, Kudus: Elisa Com.
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
(Studi Kasus Pada perusahaan jenang PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus)
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah: Sistem Informasi Magemen
Dosen pengampu: Irsad Andriyanto, SE., M.Si.



Disusun Oleh
1. Muhammad Mujamil (209 117)
2. Haris Budi Butanto (209 118)
3. Khusnul Khotimah (209 132)
4. Umi Salamah (209 135)
5. Doni Sanjaya (209 141)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PRODI SYARI’AH / EI
2011