Selasa, 31 Mei 2011

E-Commerce dan Database

NAMA : DONY SANJAYA

E-Commerce Dan Database
A. E-commerce
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non ias m p yang lain seperti halnya ias m pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
JENIS E-COMMERCE
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
1) Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a) Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
b) Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua ias m yang menggunakan standar yang sama.
c) Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d) Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI).
Pendekatan lain yang sekarang cukup ias m dalam standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk tags. Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (Value Added Network). Populernya jaringan ias m p Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP).
2) Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer memiliki bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic shopping mall” atau “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan ias m produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal adalah Netscape Home http://home.netscape.com, My Yahoo
3) Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Dalam E-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
4) Consumen to consumen(C2C)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
5) Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
6) Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E(business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.
7) Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan(G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan ias m ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di ias m ias m.

8) Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
STANDAR TEKNOLOGI E-COMMERCE
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
1) Electronic Data Interchange (EDI)
Adalah pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan.
2) Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah ias m p yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai ias m e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya.
3) Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan ias m p ias m pe OBI yang telah dibangun.
4) Open Profiling Standard (OPS)
OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
5) Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
6) Secure Electronic Transaction (SET)
Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) ias dijaga. SET juga ias menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak ias disalahgunakan oleh sembarang orang.
SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya ias di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.
7) Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN E-COMMERCE
 Keuntungan
a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jeringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas.
b. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM.
 Kerugian
a. Meningkatkan individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi dan mendapatan barang/jasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun.
b. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
c. Tidak manusiawi, sering sekali seseorang pergi ke toko & mall tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang/ jasa tertentu
d. Penanaman modal Tinggi.
E-Comerce di Indonesia
Sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan ias m pe layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com di Indonesia. Padahal, untuk membuat ias m e-com, investasi yang dikeluarkan tidak sebesar membangun suatu ias yang sebenarnya. Selain itu, lingkup pemasaran produknya ias jauh lebih luas, karena tidak terbatas pada satu kota tertentu. Selain itu, biaya penyelenggaraan dan promosi pada e-com juga lebih kecil jika dibandingkan dengan ias m ias yang konvensional. Dengan banyak hal yang menguntungkan tersebut, diharapkan di Indonesia akan ada pihak-pihak tertentu yang ias membuat dan mengelola e-commerce, sehingga akan menguntungkan baik penjual maupun pembeli.


B. DATA BASE

Terdapat beberapa alternatif dalam mengorganisasi dan menampilkan hubungan antar data dalam data base. DBMS konvensional mengunakan satu diantara tiga prinsip model database untuk menjaga entitas, atribut, dan hubungan. Ketiga prinsip model database tersebut adalah; hirarki (hierarchical). Jaringan (network), dan relasi (relational).
MODEL DATA HIRARKI
Model ini merupakan salah satu dari model database yang mengorganisasi data dalam struktur pohon. Satu record dibagi dalam segmen-segmen, setiap segmen mempunyai tiga hubungan induk- anak (parent-child). Dalam setiap record elemen data diorganisasi kedalam pengalan-pengalan record yang disebut segmen. Bagi user, setiap record akan tampak seperti bagan organisasi dengan satu level segmen puncak. Yang disebut “root”. Satu segmen yang lebih tinggi dihubungkan secara logis dengan segmen yang lebih bawah dalam hubungan parent-child. Sebuah parent-segmen dapat saja mempunyai lebih dari satu anak, tetapi seorang anak hanya bisa memiliki satu parent.

MODEL DATA JARINGAN (NETWORK)
Model data network adalah salah satu dari model hirarki data. Dan lagi, database dapat di ubah dari hirarki ke network dalam rangka mengoptimalkan prossessing dan kenyamanan pemakai. Disamping itu struktur hirarki mengambarkan satu sampai beberapa hubungan. Struktur jaringan mengambarkan data secara logis dalam beberapa hubungan. Dengan kata lain, dalam data network parent dapat memiliki beberapa anak. Dan satu anak mungkin memiliki lebih dari satu parent.
MODEL HUBUNGAN (RELATION)
Model hubungan data adlah model yang paling mutakhir dari ketiga model yang ada. Model ini sangat tepat untuk mengatasi beberapa ketrerbatasan dari dua model yang lain. Model ini menunjukan bahwa semua data di dalam database adalah sederhana tabel dua dimensi yang disebut (relation). Tabel tampak seperti flat file. Tetapi informasi didalamnya lebih dari satu file dan dapat secara mudah dikeluarkan dan dikombinasi.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI KETIGA MODEL
Keunggulan utama dari model database hirarki dan network adalah pemprosesan bisa lebih efisien. Misalnaya, model hirarki adalah sangat cocok untuk sistem pemrosesan pemesanan tiket pesawat terbang, yang harus mengendalikan jutaan struktur permintaan rutin setiap hari, yakni informasi pemesanan. Hirarki dan network mempunyai beberapa kelemahan. Semua pola akses, directory, indikator harus ditentukan didepan. Keduanya tidak mudah diubah tanpa merubah program pokok. Dengan demikian desain ini mempunyai fleksibilitas yang rendah.
Sistem hirarki dari jaringan adalah programming insentive, memkan banyak waktu, sulit untuk di instal, dan sulit diperbaiki saat terjadi kesalan. Kedua program ini tidak dapat mendukung kebutuhan ad-hoc,karena mengunakan bahasa yang menyerupai bahasa nggris.
Kekuatan relational database manajemn sistem adalah memilik fleksibilitas terutama “ad-hoc queries”, kekuatan untuk mengkombinasikan informasi dari beberapa sumber, desain dan perawatannya sederhana, dan kemamapuan untuk menambah data dan record baru tanpa menganggu program dan aplikasi yang ada. Namun kelemahannya adalah secara relatif mempunyai efisien prosessing yang rendah. Sistem ini lebih lambat, karena memerlukan beberpa akses dari data yang disimpan dari disk untuk memnampilkan perintah memilih, join, dan projek. Memilih satu bagian dari berjuta-juta, dalam satu record pada satu saat tentunya akan memakan waktu yang banyak.
MEMBUAT DATABASE
Untuk membuat database diperlukan desain konsep dan fisik, desain konsep dari database adalah database dengan model abstrak dari perspektif bisnis. Desain fisik menunjukan bagaimanan database senyatanya disusun dalam alat simpan berakses langsung. Desain fisik database ditampilkan oleh spesialis database , sedangkan desain logik memerlukan diskripsi detail tentang informasi bisnis yang diperlukan oleh end-user. Idealnya desain database menjadi bagian dari usaha-usaha perncanaan dat organisasi secara keseluruhan.

PERSYARATAN MANAJEMEN UNTUK SISTEM DATABASE
banyak sekali persyaratan untuk mengembangkan sistem database dari pada sekedar pemilihan medel logikat database, database adalah menyangkut disiplin organisasi, metode, dari pada tools atau teknologi. Untuk itu sistem pemgembangan informasi mensyaratkan adanya perubahan organisasi dan konsepnya.
Tanpa dukungan dan pengertian manajemen, upaya-upaya membangun database akan gagal. Elemen-elemen penting dalam database adalah (1) administrasi data dan pemodelan metodelogi (2) perencanaan data (3) database tekniologi dan manajemen (4) users.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar